Minggu, 03 Agustus 2014

"Touring" Komunitas Pajero Tingkatkan Rasa Nasionalisme

// // Leave a Comment
Solo, KompasOtomotif - Mengarungi perjalanan sejauh 550 km dari Jakarta, rombongan 58 pemilik Mitsubishi Pajero yang tergabung dalam komunitas Pajero Indonesia Satu (PI1) akhirnya tiba di Surakarta, akhir pekan lalu (29/3/2014). Wahyu Hariadi, Ketua PI1, mengatakan, acara touring sekaligus kumpul akbar pertama ini akan dijadikan agenda tahunan.
"Ini kegiatan nasional pertama kami. Touring akan menjadi kegiatan rutin sebab komunikasi antar anggota bisa terjalin baik dengan aktivitas seperti ini," ujar Wahyu, Sabtu (29/3/2014).
Tanpa dikawalBertolak sejak Jumat, (28/3/2014), 40 mobil berjalan beriringan melintasi jalur utara pulau Jawa, Pantura, kemudian bertemu sisa peserta lainnya di tengah perjalanan. Sekjen PI1, Ilham Pribadi, menjelaskan, sebelum menyentuh Semarang, PI1 sama sekali tidak meminta pengawalan kepolisian untuk "mengusir" pengendara lain dari jalur perjalanan.
"Kami hanya ingin senang, kami tidak minta diprioritaskan dari pengguna lalu-lintas yang lain. Konvoi dengan mobil sebanyak ini tidak efektif bila semua ikut rombongan, karena itu kami pisah menjadi beberapa bagian," jelas Ilham.
Nasionalisme
Kendati belum genap berumur setahun, PI1 telah berhasil merekrut 170 anggota sejak terbentuk pada 17 Agustus 2013. Wahyu menambahkan, pilihan tanggal lahir tersebut sengaja mencocokkan dengan hari kemerdekaan Indonesia agar kental rasa nasionalisme.
Kecintaan terhadap Tanah Air tercermin dari penamaan tiap wilayah berdasarkan domisili anggotanya. Hingga saat ini terdiri dari 5 area, yakni Bukit Barisan (Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau), Diponegoro (Jawa Tengah, Solo Semarang, dan Yogyakarta), Siliwangi (Jawa Barat dan Bandung), Brawijaya (Surabaya), serta Jayakarta (Jabodetabek).
Selama di Solo, setiap peserta yang kebanyakan membawa keluarga diajak mengunjungi beberapa lokasi wisata, tujuannya lebih mengenal Indonesia. Lokasi pertama, belajar sejarah sekaligus asal-usul Manusia Jawa (Homo erectus paleojavanicus) alias Pithecantropus Erectus. Saat ditemukan pada 1891 oleh ahli anatomi Belanda, Eugene Dubois, banyak ilmuwan mulai percaya, Manusia Jawa adalah mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern, sesuai dengan teori evolusi Darwin.
Perjalanan kemudian berlanjut ke Keraton Surakarta Hadiningrat. Di sini, seluruh anggota PI1 bisa mengamati sisa kisah kemahsyuran Kasunanan Surakarta yang masih berdiri tegak. Di kompleks istana keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga istana.
"Rencananya, kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan. Responnya positif dari semua anggota. Selain jalan-jalan kami juga memberikan sumbangan kepada panti asuhan, " tutup Wahyu.

0 komentar:

Posting Komentar